Cekisu.com – Sejumlah akademisi maupun rektor dari berbagai Perguruan Tinggi melakukan pertemuan dengan Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sementara yang juga bakal calon bupati Bogor, Rudi Susmanto di Aula ITB Vinus Bogor, pada Kamis (5/9) sore.
Dalam pertemuan tersebut Rudi Susmanto menerima beragam kritikan dan saran terkait program 100 hari kerja dari para akademisi. Kemudian para akademisi juga menyampaikan kondisi pendidikan Perguruan Tinggi yang ada di Bumi Tegar Beriman (julukan kabupaten Bogor, red), sekaligus mengungkapkan keinginannya demi kemajuan Kabupaten Bogor.
Ketua Yayasan ITB Vinus, Yustfitriadi mengungkapkan bahwa, tahun ini bisa dikatakan tahun bersejarah, dimana para anggota DPRD yang beberapa hari lalu dilantik akan menjalankan tugasnya selama 100 hari kedepan berbarengan dengan pesta demokrasi Pilkada Kabupaten Bogor.
“Ada beberapa catatan dalam diskusi ini, pertama tentu kita menanyakan program apa yang akan dilakukan selama 100 hari kerja para anggota DPRD yang baru dilantik ini,” kata Yustfitriadi.
Apalagi, lanjut dia, dari 55 anggota DPRD yang kemarin dilantik itu, sebanyak 50 persennya merupakan anggota baru atau para pendatang baru, sehingga dibutuhkan adanya penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) didalamnya.
“Yang menjadi problem itu, ketika sudah terpilih akan menjadi superioritas, yang mana para anggota DPRD tersebut sudah tidak mau menerima kritikan atau masukan, bahkan tulak pinggangnya pun bukan lagi di pinggang, itu sudah di kepala, dan ini jauh berbeda ketika belum jadi, dimana mereka itu mengemis untuk meminta dukungan kepada masyarakat, bahkan rela blusukan ke tempat yang kotor,” bebernya.
Oleh karena itu, kata Yus, siapapun nanti yang akan menjadi Ketua DPRD (definitif) harus punya program kapasitas kepada person to person. Sebab, sampai hari ini masih ada anggota dewan yang tidak mau ngomong di forum. Bahkan tanda tangan pun harus didatangi ke rumahnya.
“Sebelum jadi, mereka itu nge-WA kita sehari bisa sampai 3 kali seperti minum obat. Sekarang, kalau kita nge-WA mereka hari ini, sebulan kemudian baru di bales. Maka dari itu, ini harus ada perubahan,” tegasnya.
Kemudian, pihaknya meminta kepada para anggota DRPD untuk berani menandatangani pakta integritas, untuk tidak korupsi. Karena, perjalanan yang pernah terjadi selalu tersandung kasus tersebut.
“Bahkan tadi pagi saya mendengar ada bangunan di Puncak tidak dibongkar dan diduga ada permainan yang dilakukan oleh oknum DPRD. Artinya ada indikasi, sehingga apabila mereka mendatangi pakta integritas tersebut maka ada pernyataan mereka akan mundur jika tersandung korupsi,” tandasnya.
Menanggapi itu, Rudi Susmanto mengaku terkait adanya oknum anggota DPRD yang bermain di kawasan Puncak belum diketahui olehnya siapa yang dimaksud. Meski begitu, dirinya akan mengikuti perkembangannya seperti apa, dan meminta kepada masyarakat untuk tidak takut melaporkan jika dianggap ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh oknum.
“Silakan kepada oknum DPRD Kabupaten Bogor yang dirasa melampaui ketentuan perundang-undangan silakan ditempuh sesuai peraturan perundang-undangan yang ada. Kalau dilaporkan kepada pihak kepolisian, kita serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian terlebih dahulu, kita hormati proses hukum yang ada, tapi sampai hari ini kita belum menerima laporannya,” ujar Rudi.
Kemudian untuk menjawab program apa yang akan dikerjakan 100 hari kedepan. Kata Rudi, dirinya baru dilantik satu minggu yang lalu. Setelah itu, mengikuti orientasi di Bandung dan dalam waktu dekat ini pihaknya akan membentuk alat kelengkapan kerja dewan (AKD).
“AKD kita targetkan minggu depan selesai, tapi karena saya maju di Pilbup Bogor maka saya akan serahkan kepada teman-teman yang ada di DPRD untuk menjalankan program-program yang sudah direncanakan, dan mungkin kita kombinasikan dengan di eksekutif nanti. Dan saya juga sudah mengajukan surat pengunduran diri ke DPP, mudah-mudahan sebelum tanggal 22 September sudah ada jawaban untuk lanjut mengikuti Pilkada,” pungkas Rudi.