Cekisu – Film horor Pemandi Jenazah segera tayang di bioskop dan dijadwalkan pada 22 Februari 2024 mendatang.
Film dari sutradara Hadrah Daeng Ratu ini diproduksi Visual Media Studio. Dan dibintangi Aghniny Haque, Djenar Maesa Ayu, Ibrahim Risyad, Amara Sophie, Nola B3, Mian Tiara dan Ruth Marini.
Sutradara Hadrah Daeng Ratu mengatakan film Pemandi Jenazah mengangkat sesuatu yang selama ini jarang diperhatikan, yaitu profesi pemandi jenazah.
Pihaknya bersama tim sendiri mengeksplorasi cerita-cerita seputar profesi tersebut, dan menangkap banyaknya cerita horor yang dialami oleh para pemandi jenazah.
Menurutnya, film Pemandi Jenazah tak hanya soal horor, tetapi juga sebuah percakapan tentang kematian. Ia berharap film ini pun bisa mengajak penonton untuk berefleksi tentang kematian.
“Saya berharap, bukan hanya suasana mencekam yang bisa di dapat oleh penonton. Tapi kita juga bisa lebih reflektif dalam menyikap kematian” ujar Sutradara Hadrah Daeng Ratu saat konfrensi pers di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Februari 2024.
Produser Clarissa Eunike menjelaskan sebagai bagian dari siasat promosi, film Pemandi Jenazah juga akan menggelar midhnight show. Lalu praktik penayanganan di jadwal tengah malam yang agaknya sudah jarang ada di film-film Indonesia.
Ia menjelaskan, dalam program midhnight show ini telah menjaring antusiasme yang tinggi dari pecinta film tanah air.
“Selain respon penonton yang sangat bagus di Gala Premiere, kami juga bersyukur tiket Midnight Show film ini sold out di beberapa kota. Ternyata respon calon penonton bagus sekali dan banyak yang menantikan film ini,” ungkap Clarissa.
Sinopsis
Film Pemandi Jenazah mengangkat kisah tentang sosok Lela, anak dari seorang pemandi jenazah di kampungnya. Hidup Lela berubah saat secara mendadak ibunya meninggal dunia.
Kematian Bu Siti memaksa Lela untuk siap memandikan jenazah ibunya sendiri, mengubur sendiri perasaan sedihnya dan menjalankan proses pemandian jenazah untuk pertama kali dalam hidupnya.
Dalam proses pemandian ini Lela menemukan kejanggalan dari jenazah ibunya, Lela berfirasat bahwa kematian ibunya tidak lazim.
Sementara itu, terjadi beberapa kematian dalam waktu singkat di desa tempat Lela tinggal, satu persatu Lela menemukan kejanggalan dalam tiap jenazah yang dimandikan. Lela kemudian bertekad untuk mengungkap misteri yang terjadi. (Albin Pandita)