Cekisu.com – Ketua Umum Pemuda Center Indonesia Rivaldi buka suara soal pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Rivaldi menilai berdasarkan pengalaman sebelumnya banyak Pilkada yang akhirnya harus menunggu putusan arbitrase pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK). Alasan tidak menerima hasil atau digugat karena adanya indikasi keadaan.
Oleh karena itu, Rivaldi menyepakati wacana pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 yang dimajukan.
“Saya setuju Pilkada dimajukan, yang semula dijadwalkan November 2024, lebih cepat lebih baik lah. Yang sudah-sudah itu banyak yang menggugat hasil akhir ke MK. Prosesnya bisa sampai satu tahun,” ungkap Rivaldi dalam keterangannya.
Hal tersebut menurutnya, membuat pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah tidak bisa berbarengan pada Januari 2025.
Rivaldi menjelaskan, pascapilkada bukan tidak mungkin ada proses pengumpulan suara ulang hasil keputusan MK melalui rekonstruksi hasil pada pertengahan 2025. Sementara kepala daerah lain sudah dilantik dan sudah menjalanakan roda pemerintahan.
“Jika hal tersebut terjadi, maka akan berdampak pada berbagai aspek. Akan sulit untuk mensinkronkan manajemen perencanaan pembangunan di tingkat daerah, dengan perencanaan pembangunan nasional. Penyusunan RPJMD di daerah pun akan ikut mengalami keterlambatan,” tegas Ketua Umum Pemuda Center Indonesia.
Lebih lanjut Rivaldi mengungkapkan banyak keresahan dan kekhawatirannya jika Pilkada tidak dimajukan mulai November 2024.
“Kami mendesak institusi terkait agar memajukan pemungutan suara Pilkada 2024. Jika dimajukan jauh sebelum November 2024 maka jika ada penyelesaian hasil akan mempunyai waktu yang panjang dan tidak mengganggu keserentakan pelantikan,” tutupnya.***
