Marak Isu Peredaran Uang Palsu, Perumda Pasar Tohaga Gencarkan Digitalisasi

Direktur Pasar Tohaga Kabupaten Bogor
Direktur Perumda Pasar Tohaga Haris Setiawan. (Foto: Dok. Bogordaily.net)

Cekisu.com –  Di tengah maraknya peredaran uang palsu, Perumda Pasar Tohaga menggencarkan digitalisasi di pasar tradisional di Kabupaten Bogor.

Direktur Perumda Pasar Tohaga, Haris Setiawan mengatakan, dengan banyaknya masalah seputar peredaran uang palsu, pihaknya terus meningkatkan program digitalisasi pasar melalui berbagai metode.

Bacaan Lainnya

“Isu maraknya peredaran uang palsu di pasar tradisional. Ini adalah satu bukti bahwa digitalisasi mutlak diperlukan. Karena kalau kita sudah digitalisasi kita sudah mau memulai mengurangi uang fisik,” kata Haris Setiawan, Jumat, 14 Juli 2023.

Menurut Haris, metode pembayaran yang kini diterapkan oleh Perumda Pasar Tohaga yakni menggunakan pembayaran melalui aplikasi Qris. Hal tersebut untuk meminimalisir terjadinya peredaran uang palsu di pasar tradisional.

“Maka program cashles ataupun uang digital termasuk didalamnya penggunaan Qris mutlak diperlukan. Untuk menghindari peredaran uang palsu di mana pun itu berada termasuk dalam transaksi di pasar tradisional,” jelasnya.

Sementara itu, untuk saat ini sudah ada di beberapa pasar yang menerapkan pembayaran dengan Qris, salah satunya di Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Tentu hal tersebut merupakan upaya dari Perumda Pasar Tohaga untuk menginisiasi delapan dari 30 pasar rakyat tradisional untuk menerapkan digitalisasi tanpa menghilangkan kearifan lokalnya.

Delapan pasar tersebut yakni pasar Cibinong, Ciawi, Cariu, Cisarua, Cigombong, Leuwiliang, Ciluar, dan Ciseeng.

“Sekarang beberapa pasar di Kabupaten Bogor sudah bisa menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS),” ujar Haris Setiawan.

Menurut Haris untuk menciptakan ekosistem digital di lingkungan pasar tentunya perlu kolaborasi yang sinergis dengan semua stakeholder. Termasuk dengan pihak perbankan dan pedagang yang merupakan mitra utama.

“Kita mulai dengan QRIS dan E-KTB semoga dukungan dari semua pihak guna terciptanya ekosistem digital di pasar. Suport pemerintah daerah, BI, himbara, pedagang, masyarakat sangat kami butuhkan untuk mewujudkan Tohaga Go Digital,” ungkapnya.(Albin Pandita)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar