Cekisu.com – Video memperlihatkan seorang bocah laki-laki nangis minta makan karena kelaparan di Bojonggede, Kabupaten Bogor viral di media sosial.
Video tersebut diunggah berbagai akun media sosial termasuk Instagram @bogordailynews dan Instagram @kecamatanbojonggede.
Dalam video terlihat anak kecil menangis dan berteriak meminta makan kepada ibunya. Anak laki-laki yang memakai baju kuning itu tampak menangis histeris di halaman rumahnya.
Ia terdengar memohon kepada ibunya yang berada di dalam rumah agar memberinya makan.
“Mau makan,” kata bocah tersebut sambil menangis.
Namun, sang ibu membentaknya anaknya tersebut dan menyebut tidak memiliki uang.
Video bocah nangis kelaparan dan minta makan yang diunggah di media sosial itu viral hingga mengundang berbagai reaksi warganet dengan memberikan berbagai komentarnya:
“Hey bocah yg menangis penuh emosi, besar nanti semoga lu bisa liat vidio ini dan jadi motifasi lu buat jadi orang sukses. amin,” ujar warganet.
“Aku rasa ibunya marah karna sebenernya dya sedih anak nya mau makan tapi gak punya uang buat beliin anak nya makan,” komentar warganet.
“Duh gusti mungkin ibunya ngebentak tuh karna emng blm ada uang bwt beli makan ketambah anaknya ngadat diluar,, katanya suaminya diluar kota kan,” timpal yang lain.
Camat Bojonggede Turun Tangan
Sementara itu pihak pemerintah setempat khususnya kecamatan turun tangan ke lokasi menemui anak tersebut.
Camat Bojonggede Tenny Ramdhani meninjau langsung lokasi video viral anak nangis kelaparan minta makan. Lokasinya berada di Kampung Panjang RT 03/06 Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
“Terima kasih Warga Boge Alhamdulillah lokasi video viral sudah ditemukan,” tulis keterangan yang diunggah di Instagram @kecamatanbojonggede.
Dalam video tersebut tampak Camat Bojonggede Tenny Ramdhani didampingi Sekcam Elfi Nila Hartani serta Kepala Desa Rawapanjang Mohammad Agus bersama Ketua RT dan RW serta Ketua TP PKK Desa Rawapanjang, meninjau langsung ke lokasi.
Dari hasil kunjungan yang dilakukan Minggu 5 Mei 2024 pukul 11.00 WIB diketahui bahwa Hamzah kepala keluarga atau ayah si anak tersebut bekerja sebagai buruh bangunan di luar kota. Ia memiliki tiga yakni 1 perempuan dan 2 orang laki-laki. Masing-masing berusia 1,5 tahun, 4 dan 6 tahun.
“Namun pada saat kunjungan tidak bertemu dengan istri Bapak Hamzah,” sambungnya.
Menurut keterangan Hamzah, Ketua RT, dan RW serta tetangga sekitar selalu memberikan bantuan dan perhatian kepada keluarganya.
“Langkah selanjutnya kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bogor untuk Pemantauan lebih lanjut agar dilakukan asessment oleh pendamping sosial,” jelasnya.***