Alkaba Pulang Demi Lawan Kaum Perusak Demokrasi Bumi Negeri Serumpun Sebalai

Ahmad ALkaba (tengah) bersana Tokoh2 Malari atai Malapetaka 15 Januari 1974. Hariman Sireger dalam acara peringatan 51 tahun Peristiwa Malari di Pamoyanan Kota Bogor pekan lalu.

Cekisu.com – Ahmad Alkaba, putra asli Bangka Belitung, Pangkal Pinang dan Kabupaten Bangka kembali menegaskan komitmennya untuk melawan praktik-praktik yang merusak demokrasi di Bumi Serumpun Sebalai.

Dalam pandangannya, fenomena kemenangan “kotak kosong” atas koalisi gemuk partai politik dan petahana di Pilkada Pangkal Pinang adalah sebuah sinyal penting.

Bacaan Lainnya

“Kemenangan ini menunjukkan bahwa rakyat semakin melek politik. Mereka menginginkan perubahan dan menaruh harapan pada tata kelola daerah yang lebih baik, dengan pemimpin yang memenuhi kriteria ideal,” ujar Ahmad Alkaba akan maju di Pilkada Kabupaten Bangka.

Menurut Alkaba, kepemimpinan sejati tidak hanya soal posisi atau jabatan, tetapi soal pelayanan.

“Kepemimpinan adalah tentang melayani, memberikan dampak positif, dan menciptakan peluang bagi orang lain untuk berkembang,” tegasnya saat berbincang dengan sejumlah tokoh penting dalam peringatan Peristiwa Malari 15 Januari 1974 di Pamoyanan, Bogor, pekan lalu.

Bangka, katanya, membutuhkan pemimpin yang tegas, humanis, visioner, dan berani membela rakyat.

“Ketika rakyat tertindas oleh kekuatan penguasa, pengusaha, bahkan oligarki yang memaksakan kehendak dan menyengsarakan rakyat, pemimpin sejati harus turun tangan dan berdiri bersama rakyat,” ujar Alkaba penuh semangat.

Ia menambahkan, seorang pemimpin tidak boleh hanya berpihak pada kepentingan tertentu, tetapi harus menjadi pelindung seluruh rakyat.

Alkaba percaya, dengan tekad yang kuat dan keberanian yang konsisten, Bangka dapat bangkit dan menjadi daerah yang lebih bermartabat.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *