Cekisu.com – Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Direksi Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) meninjau revitalisasi Pasar Induk Jambu Dua atau Pasar Warung Jambu. Lokasinya di Jalan Ahmad Yani, Tanah Sareal, Kota Bogor Kamis 26 Oktober 2023.
Revitalisasi yang dilakukan PT Bogor Artha Makmur (BAM) ini sudah mencapai 50 persen dan ditargetkan rampung pada pertengahan Desember 2023.
“Proses pembangunan sudah 50-an persen. Targetnya diupayakan di pertengahan Desember 2023 bisa diresmikan dan dioperasikan,” kata Direktur Utama Perumda PPJ Kota Bogor, Muzakkir usai mendampingi Wali Kota Bogor Bima Arya di lokasi.
Muzakkir menjelaskan, pasar induk Jambu Dua nantinya akan menjadi pasar tradisional modern yang memiliki dua lantai. Sedangkan untuk jumlah los dan kios ada sekitar 1.141 unit, untuk para pedagang yang ada di Jambu Dua dan pedagang Pasar Bogor.
“Setelah selesai nanti, bukan hanya pedagang yang ada di Pasar Jambu Dua saja, tapi ada dari Pasar Bogor yang kita tempatkan di sini. Sebab, di tahun ini juga kita akan melakukan revitalisasi Pasar Bogor,” jelasnya.
“Untuk jumlahnya sebanyak 800 pedagang Pasar Bogor. Ditambah 300-an dari Pasar Jambu Dua. Sehingga pedagang yang berjualan di dua Pasar tersebut semuanya bergabung di sini,” sambung Muzakkir.
Para pedagang Pasar Bogor kara Muzakkir secara umum bersedia dipindahkan ke Pasar Induk Jambu Dua. Terlihat sudah adanya para pedagang Pasar Bogor yang mendaftar untuk membeli los dan kios di pasar yang saat ini tengah direvitalisasi.
Pembangunan Capai 50 Persen
Sementara itu, Direktur PT Bogor Artha Makmur (BAM), MH Ages mengatakan, pasar induk Jambu Dua kini sudah mencapai 50 persen. Dari 50 persen tersebut meliputi los dan kios yang ada di lantai dasar sudah jadi semua.
“Kami menyelesaikan dulu lantai dasar atau bangunan yang di bawah, dan hari ini juga ada pengecoran di lantai atas untuk strukturnya, sehingga jika selesai pengecoran maka progresnya menjadi 53 persen. Jadi kami optimis pada bulan Desember nanti pembangunannya selesai,” ujar Ages.
Dia menambahkan, keramik yang digunakan di setiap lantainya merupakan keramik granit berukuran 60×60. Sehingga diharapkan pasar induk Jambu Dua ini menjadi proyek lapangan atau contoh terhadap pasar-pasar yang lain.
Di tempat yang sama, Kepala Unit Pasar Induk Jambu Dua, Aji Firdaus mengatakan, selama proses pembangunan para pedagang pasar Jambu Dua yang ada direlokasi di tempat penampungan sementara (TPS). Lokasinya tidak jauh dengan gedung yang kini sedang direvitalisasi.
“Jumlah pedagang yang ada di Jambu Dua ini ada 330. Mereka yang sudah mendaftar atau tanda jadi (uang muka) untuk membeli kios dan los sudah mencapai 200 pedagang. Uang mukanya pun tidak memberatkan pedagang, misalnya uang muka sebesar 20-30 persen maka para pedagang itu cukup membayarnya secara di cicil ke bank yang sudah bekerja sama, dalam hal ini Bank BTN. Jadi kita sudah mencari solusi agar para pedagang tidak merasa kesulitan untuk uang muka,” ujarnya.
Aji menambahkan, pasar induk Jambu Dua yang tadinya hanya dua blok kini menjadi tiga blok yaitu blok A untuk pedagang sayur dan sembako. Lalu blok B untuk komoditi basah, dan blok C untuk komoditi buah dan tempat pemotongan ayam.
“Kami juga menyiapkan kantong-kantong parkir untuk kendaraan roda dua dan roda empat yang ditempatkan di lantai 1 dan dibelakang, sehingga tidak lagi sembarangan untuk menyimpan kendaraan. Kapasitasnya juga mencapai 200 unit roda dua dan ratusan lebih untuk roda empat,” tutupnya.(Ibnu Galansa)